Bandung, 20 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda, SMA Edu Global sukses menyelenggarakan serangkaian kegiatan inspiratif dan edukatif yang berlangsung pada Senin, 20 Oktober 2025. Kegiatan ini mengusung tema utama “Dari Kata Menjadi Karya”, yang mencerminkan semangat siswa untuk menyalurkan ide, gagasan, serta ekspresi mereka melalui bahasa dan seni.
Peringatan Bulan Bahasa kali ini menjadi momentum penting bagi seluruh warga sekolah untuk merayakan keindahan bahasa Indonesia dan keragaman budaya Nusantara. Kegiatan dilaksanakan dengan penuh antusiasme, menampilkan berbagai lomba dan acara kreatif yang melibatkan seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan SMA Edu Global.
Sebagai pembuka acara, SMA Edu Global mengadakan talkshow dengan tema Dari Kata Menjadi Karya : Satu Bahasa, Satu Jiwa, Satu Bangsa. Talkshow ini menghadirkan narasumber istimewa, Defi Taslim, seorang penulis dan novelis Indonesia yang dikenal lewat karya fenomenalnya, “Bidadari di Langit Tokyo.” Dalam sesi tersebut, Defi Taslim berbagi kisah perjalanan kariernya di dunia kepenulisan, mulai dari proses menemukan ide, menghadapi hambatan, hingga bagaimana ia memaknai kata sebagai kekuatan untuk mengubah cara pandang seseorang.
“Menulis bukan sekadar merangkai kata, tetapi bagaimana kita menyalurkan perasaan, pengalaman, dan pemikiran menjadi sesuatu yang bermakna bagi orang lain,” ujar Defi Taslim dalam sesi bincang santai bersama moderator Miss Prima Arti, S.I. Kom., M.Sos.
Talkshow berlangsung interaktif, dengan banyak siswa yang mengajukan pertanyaan seputar dunia literasi, proses kreatif menulis, dan cara menumbuhkan motivasi untuk menghasilkan karya tulis. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat literasi di kalangan siswa dan menjadikan menulis sebagai bagian dari gaya hidup positif.
Eksplorasi Budaya Lewat Lomba Exhibition
Selain talkshow, kegiatan Exhibition Antar Kelas juga menjadi daya tarik utama. Dalam kegiatan ini, setiap kelas mendapat kesempatan untuk menampilkan representasi daerah yang berbeda dari berbagai penjuru Indonesia. Booth-booth pameran yang ditata di area aula sekolah menampilkan keindahan dan kekayaan budaya Nusantara melalui berbagai bentuk karya: pakaian adat, pernak-pernik khas daerah, makanan tradisional, miniatur rumah adat, hingga musik dan tarian khas.
Setiap kelas mempresentasikan keunggulan dan kekhasan daerah yang mereka pilih dengan cara yang kreatif. Ada yang menampilkan simulasi festival budaya, ada pula yang menyuguhkan kuliner khas sambil menjelaskan sejarah dan filosofi di baliknya. Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran lintas bidang yang menyenangkan. Para siswa tidak hanya belajar tentang budaya daerah, tetapi juga mempraktikkan kemampuan komunikasi, presentasi, dan kolaborasi. “Pameran ini membantu kami memahami Indonesia secara lebih luas. Kami jadi tahu bahwa setiap daerah memiliki kekayaan budaya yang luar biasa,” ujar seorang siswi kelas X yang bertugas sebagai pemandu booth Kalimantan.
Kreativitas Menggema Lewat Lomba Performance Antar Kelas
Sebagai puncak acara, Pelaksanaan bulan bahasa diisi dengan lomba performance antar kelas, yang menjadi ajang unjuk bakat siswa dalam bidang seni pertunjukan. Setiap kelas menampilkan karya kreatif yang beragam, mulai dari drama bertema perjuangan bahasa, puisi musikal, pantun, pidato dalam berbagai bahasa, hingga tari teatrikal yang menggambarkan nilai-nilai kebinekaan.
Dengan dekorasi panggung yang meriah dan kostum yang menarik, para siswa menampilkan pertunjukan yang tidak hanya menghibur tetapi juga sarat makna. Beberapa penampilan bahkan mengangkat kisah-kisah lokal dari berbagai daerah di Indonesia, menggambarkan semangat cinta tanah air yang diwujudkan lewat karya seni.
“Melalui performance ini, kami ingin menunjukkan bahwa bahasa tidak hanya hadir dalam bentuk tulisan atau ucapan, tetapi juga bisa menjadi bagian dari ekspresi seni yang mempersatukan,” ungkap salah satu siswa kelas XI C yang menjadi salah satu finalis lomba performance.
Penampilan demi penampilan disambut meriah oleh penonton, yang terdiri dari seluruh warga sekolah. Dewan juri menilai dengan kriteria yang mencakup orisinalitas, kekompakan tim, kesesuaian tema, serta pesan moral yang disampaikan. Suasana kompetitif terasa, namun diwarnai dengan semangat sportivitas dan kebersamaan.
Menumbuhkan Rasa Cinta Bahasa dan Budaya
Kepala SMA Edu Global dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh siswa dan guru yang telah berpartisipasi dengan penuh semangat. Ia menegaskan bahwa kegiatan Bulan Bahasa merupakan bagian dari upaya sekolah untuk mengembangkan karakter, kreativitas, serta kecintaan terhadap bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kepada siswa bahwa bahasa adalah jembatan untuk berkarya, berkomunikasi, dan berbudaya. Dari kata yang sederhana, bisa lahir karya besar yang memberi makna,” ujarnya.
Kegiatan Bulan Bahasa diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba serta penyerahan penghargaan kepada para peserta terbaik. Seluruh rangkaian acara meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh warga sekolah.
Perayaan Bulan Bahasa 2025 di SMA Edu Global bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi juga menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen bersama dalam mencintai bahasa, menghargai budaya, dan terus berkarya. Seperti tema yang diusung — “Dari Kata Menjadi Karya” — setiap kata yang diucapkan dan ditulis memiliki kekuatan untuk menginspirasi perubahan dan melahirkan karya yang abadi.