Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Tingkat Kota Bandung kembali digelar pada 2–3 Juli 2025, bertempat di STMIK AMIK Bandung. Ajang tahunan ini menjadi ruang ekspresi dan pengembangan kreativitas bagi para siswa di bidang seni dan sastra. Suasana kompetisi berlangsung penuh semangat, diwarnai antusiasme tinggi dari pelajar se-Kota Bandung, termasuk dari SMA Edu Global Bandung yang turut berpartisipasi secara aktif dan antusias.
Tahun ini, SMA Edu Global Bandung mengirimkan sembilan siswa berbakat untuk mengikuti tujuh cabang lomba, yaitu:
- Almira Larasati (X-A) – Menyanyi Solo Putri
- Edgar Adnan Al-Qadri Lubis (X-A) – Cipta Puisi
- Muhammad Ayyub Mubarok (X-C) – Baca Puisi
- Syafaraz Aufa Zahira (X-E) – Menulis Cerita Pendek
- Hasbi Muhammad Syafi (XI-A) – Fotografi
- Faliza Aura Natsir (XI-C) – Poster Digital
- Muhammad Prabu Maulana (XI-A), Zeidra Raja Kaamil (XI-A), dan Thaqif Akinfeyev Natadipura (XI-C) – Film Pendek
Setiap cabang lomba memiliki sistem pelaksanaan yang berbeda-beda dan memberi pengalaman unik bagi para peserta. Untuk cabang menyanyi solo putri, Almira Larasati tampil dengan penuh percaya diri membawakan lagu di hadapan para juri dan peserta lain yang turut menyaksikan. Suaranya yang merdu dan penampilannya yang penuh penghayatan berhasil menciptakan atmosfer yang memukau di ruang penampilan.
Sementara itu, Muhammad Ayyub Mubarok tampil membacakan puisi pilihannya secara tertutup di hadapan juri saja. Meski tanpa penonton lain, Ayyub tetap tampil penuh penghayatan dan mampu menyampaikan emosi puisi secara kuat, membuat suasana ruang penjurian menjadi hening dan fokus.
Untuk cabang cipta puisi dan poster digital, peserta mengerjakan karya langsung di tempat lomba. Edgar Adnan merangkai kata-kata dalam puisi bertema sosial dengan pemilihan diksi yang kuat dan puitis. Di ruang berbeda, Faliza Aura mendesain poster digital dengan komposisi warna dan pesan visual yang menarik, menggunakan aplikasi desain sesuai waktu yang telah ditentukan panitia.
Adapun lomba film pendek, fotografi, dan menulis cerita pendek dilaksanakan dengan sistem presentasi dan tanya jawab langsung dengan juri. Tim film pendek yang terdiri dari Prabu, Zeidra, dan Thaqif mempresentasikan karya audiovisual mereka, mulai dari konsep, proses produksi, hingga makna cerita yang ingin disampaikan. Mereka juga menjawab berbagai pertanyaan kritis dari dewan juri mengenai teknis penggarapan dan nilai-nilai yang terkandung dalam film mereka.
Di cabang menulis cerita pendek, Syafaraz Aufa menjelaskan karya tulisnya yang mengangkat tema remaja dan keberanian mengambil keputusan. Ia dengan tenang memaparkan alur cerita, tokoh, dan pesan moral yang terkandung di dalamnya, serta menjawab pertanyaan juri seputar proses kreatif penulisannya.
Sementara itu, Hasbi Muhammad Syafi yang mengikuti cabang fotografi mempresentasikan hasil karyanya dengan percaya diri. Ia menjelaskan teknik pengambilan gambar, pemilihan objek, serta pesan yang ingin disampaikan melalui satu tangkapan momen visual. Penjelasan yang kuat dan hasil karya yang menarik akhirnya mengantarkan Hasbi sebagai Juara 1 cabang Fotografi, sekaligus memastikan dirinya untuk melaju ke FLS3N Tingkat Provinsi Jawa Barat mewakili Kota Bandung.
Selama dua hari pelaksanaan lomba, atmosfer STMIK AMIK dipenuhi dengan semangat berkesenian dan persahabatan antar sekolah. Para peserta saling berbagi cerita, dukungan, dan kebahagiaan dalam menampilkan hasil karya terbaik mereka. Walaupun tidak semua peserta pulang dengan gelar juara, pengalaman berharga, keberanian tampil, serta apresiasi dari juri dan sesama peserta menjadi bekal tak ternilai untuk perjalanan mereka ke depan.
Keikutsertaan SMA Edu Global Bandung dalam FLS3N tahun ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam mendukung minat dan bakat siswa di bidang seni dan sastra. Ajang ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga panggung pembelajaran, eksplorasi diri, dan bentuk nyata ekspresi generasi muda dalam berkarya.
Penulis: Alya Syafira, S.Sn.