Muda, Cerdas, Inovatif: Siswa Kelas XI SMA Edu Global Tunjukkan Bakat Meneliti Lewat Proyek Mini Riset - SMA Edu Global Bandung - Integrasi Kurikulum Cambridge Internasional

Muda, Cerdas, Inovatif: Siswa Kelas XI SMA Edu Global Tunjukkan Bakat Meneliti Lewat Proyek Mini Riset


 Dalam dunia pendidikan abad ke-21, kemampuan berpikir kritis dan kreatif menjadi dua kompetensi utama yang harus dimiliki oleh peserta didik. Dalam upaya melatih kompetensi tersebut, siswa kelas XI SMA Edu Global menjalankan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Rekayasa dan Teknologi dalam bentuk Penelitian sederhana (Mini Riset). Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah belajar kontekstual, tetapi juga panggung untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan keterampilan kolaboratif dalam mengembangkan berbagai solusi berbasis teknologi yang aplikatif dan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.


Kegiatan mini riset ini merupakan bagian dari program tahunan sekolah yang mendorong siswa untuk terlibat dalam penelitian ilmiah sejak dini. Tahun ini, tema rekayasa dan teknologi dipilih untuk mendorong siswa menjawab tantangan zaman melalui pemanfaatan sains dan teknologi secara kreatif. Proyek P5 ini mengangkat isu-isu aktual seperti efisiensi energi hingga teknologi tepat guna bagi kehidupan sehari-hari. Proses pengerjaan proyek melibatkan langkah-langkah literasi informasi, eksperimen, pengumpulan data, dan dokumentasi hasil. Tak hanya itu, siswa juga dilatih menyusun laporan ilmiah serta mempresentasikan hasil proyek mereka di hadapan guru, teman, penguji, dan perwakilan orang tua


Kegiatan P5 Mini riset ini dilaksanakan selama empat bulan, dimulai dari bulan Februari sampai bulan Mei 2025 yang dilakukan dalam beberapa tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
  1. Peserta didik mengikuti  sosialisasi awal kegiatan proyek mini riset. 
  2. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang beranggotakan dua orang untuk setiap kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk merancang produk teknologi yang memiliki dampak langsung bagi masyarakat.
  3. Setiap kelompok merancang judul yang akan mereka jadikan penelitian, 
  4. Sebelum mengembangkan topik menjadi penelitian, peserta didik dibekali dengan kemampuan dasar kepenulisan dalam bentuk workshop yang disampaikan oleh narasumber dari kalangan akademisi yaitu Ai Siti Zenab, M.Pd. , seorang dosen dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
  5. Setelah menentukan topik, judul penelitian, dan mengikuti workshop,  peserta didik melaksanakan bimbingan dengan guru pembimbing masing-masing.
  6. Peserta didik mulai mengerjakan proposal penelitian
  7. Peserta didik melaksanakan sidang proposal
  8. Peserta didik melaksanakan sidang akhir mini riset


Penelitian  yang dihasilkan dalam proyek ini pun beragam dan menarik, beberapa inovasi menarik yang lahir dari proyek ini antara lain adalah Efektivitas Penggunaan Chemical Sunscreen dan Physical Sunscreen terhadap Kesehatan Kulit Manusia, Desain Arsitektur Sekolah Berstruktur Kaca Berbasis Teknologi Surya: Pendekatan Optika dan Termal untuk Optimalisasi Pendidikan Berkelanjutan, Pengembangan Website Pengolahan Sampah di SMA Edu Global Bandung (IoT-Enabled Solid Waste Management: Implementation of Fill Level Sensor Bins), Utilization of Peanut Hulls in the Production of Bioethanol as a Renewable Alternative to Gasoline, ZESTILLECTRO : Pemanfaatan Bakteri Bacillus subtilis sebagai Microbial Fuel Cell (MFC) Berbasis Limbah Kulit Jeruk untuk Sumber Energi Ramah Lingkungan, serta masih banyak lagi penelitian-penelitian lainnya yang tak kalah menarik. 


Proyek-proyek yang diteliti tersebut, tidak hanya dipresentasikan di hadapan guru dan teman-teman, tetapi juga dihadiri oleh orangtua serta diuji langsung oleh para akademisi. Para penguji yang terdiri dari guru dan kalangan akademisi memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan kecerdikan para siswa. “Apa yang mereka hasilkan luar biasa. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks nyata,” ungkap  Pipit Fitriani, Ph. D , salah satu penguji mini riset yang juga merupakan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB).


Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras para siswa dan pembimbing dalam melaksanakan Proyek P5 mini riset, pada akhir kegiatan ada pemberian piala dan sertifikat untuk kelompok dan pembimbing terbaik Mini Riset. Dengan apresiasi yang diberikan tersebut, diharapkan akan menjadi motivasi untuk para siswa, guru pembimbing, serta adik kelas yang tahun depan akan melaksanakan kegiatan yang sama.



Proyek P5 bertema Rekayasa dan Teknologi sangat bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengalaman siswa. Selain itu, kegiatan ini pun membuktikan bahwa anak muda mampu menjadi agen perubahan melalui ide-ide inovatif mereka. Dengan dukungan dari guru, sekolah, dan lingkungan sekitar, siswa SMA Edu Global telah membuktikan bahwa belajar bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, bermakna, dan berdampak nyata.  Mini riset bukan hanya sebagai ajang belajar, tetapi sebagai ajang unjuk bakat para peserta didik untuk berkompetisi dalam beberapa ajang bergengsi. Hal tersebut dibuktikan dengan terpilihnya 9 kelompok mini riset untuk melanjutkan penelitian pada kegiatan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dan majunya beberapa kelompok penelitian dalam ajang bergengsi Fully Residential Schools International Symposium (FRSIS) di Kuala Lumpur, Malaysia.

Semoga kegiatan Proyek P5 mini riset ini selalu menjadi program unggulan di SMA Edu Global yang dapat mencetak calon-calon peneliti-peneliti yang Muda, Cerdas, Inovatif serta dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional.


Penulis: Resa Tafiyanti, M.Pd., Gr.
Please write your comments
Get your future here!